SMA Kita Termasuk 1000 SMA Terbaik se-Indonesia?

SMA Kita Termasuk 1000 SMA Terbaik se-Indonesia?

Oleh: Lestari Ambar Sukesti

Menjadi sekolah terbaik tentunya idaman dan tujuan dari seluruh jajaran keluarga besarnya. Meski ada rasa tidak berdaya di saat kategori sekolah unggulan dan non unggulan disematkan. Lebih-lebih adanya predikat Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional dengan tanda petik sekolah ini boleh semena-mena dalam merekrut tenaga pendidik, siswa, hingga menentukan besaran uang sekolah yang harus dibayarkan tiap bulannya.

Koyo ngene kok dibanding-bandingke, saing-saingke yo mesti kalah.

Tepat sekali yang dilantunkan oleh Farel Prayoga. Abah Lala sang penggagas lirik lagu ini mungkin sangat memahami siapapun yang berada di posisi yang kurang menguntungkan ini di atas kertas jelas tidak akan berhasil dalam persaingan. Jadi buat apa dibanding-bandingkan dan melakukan persaingan.

Analoginya sekolah dengan siswa yang berlatar belakang kemampuan intelegensi tinggi serta didukung kemampuan ekonomi orang tua yang berada di level menengah ke atas akan dengan mudah mendongkrak reputasi dan prestasi sekolah. 

Sebut saja siswa yang merasa kurang memahami materi yang dipaparkan oleh guru pasti akan didorong oleh orang tuanya untuk mengambil les di lembaga bimbingan belajar atau bahkan les dengan gurunya sendiri. Gratis? Tentu tidak. 

Sindiran keras pun sering dilayangkan. Guru tidak perlu capek menerangkan, siswa sudah mampu menjawab pertanyaan yang diberikan. Hasil belajar tentu juga signifikan termasuk prestasi dalam berbagai lomba baik yang sifatnya akademis maupun non akademis. 

Sekolah pun kaya dengan segala macam kegiatan karena siswa tidak hanya kreatif melakukan terobosan rupa-rupa kegiatan melainkan juga mampu mencari donatur yang akan mendukung terselenggaranya acara dimaksud. 

Sekolah-sekolah yang termarginalkan seakan turut mengaminkan segala keberhasilan dan kesuksesan yang diraih oleh sekolah nota bene unggulan tadi. Ibarat pepatah bagai bumi dan langit. Sungguh terlalu jauh untuk digapai. Para guru pun berceloteh: siswa mau berangkat dan sekadar duduk manis di kelas tanpa perilaku menyimpang saja sudah menjadi anugerah yang luar biasa.

Siapa mengira bila kebijakan yang terjadi tidak akan pernah abadi. Selalu nisbi. Suatu ketimpangan akan memunculkan regulasi baru. PPDB sistem zonasi secara perlahan menggoncang zona nyaman sekolah unggulan. 

Begitu pula yang dialami oleh SMA N 1 Bergas. Sangat jauh dari pengandaian bila sekolah ini akan masuk dalam kategori 1000 sekolah terbaik secara nasional. Namun begitulah tidak ada yang tak mungkin di dunia ini.  Sungguh tak dinyana dan tak disangka 1000 sekolah terbaik yang dirilis oleh LTMPT menyebut SMA N 1 Bergas ada diantaranya. Pemeringkatan ini berdasar jumlah peserta UTBK tahun 2021 sebanyak lebih dari 40 orang.

Sungguh berkah yang luar biasa karena tahun-tahun sebelumnya tak pernah SMA N 1 Bergas berada di salah satu tangganya. Dari hasil seleksi UTBK LTMPT SMA N 1 Bergas berhasil menduduki peringkat 642 secara nasional dan berada di posisi 130 tingkat provinsi. 

Selamat dan sukses selalu untuk SMA N 1 Bergas. Terima kasih atas ketulusan dan kesabaran seluruh warga sekolah dalam mengelola para siswa hingga bisa berada pada posisi sekarang ini. Semoga Allah SWT selalu memudahkan dan melancarkan langkah-langkah kita.

Print PDF

Berita Lainnya

• PENGUMUMAN KELULUSAN SMA N 1 BERGAS TAHUN PELAJARAN 2019-2020
• Belajar Berdemokrasi dalam Projek IKM
• SARASEHAN SMA NEGERI 1 BERGAS DALAM RANGKA HARI GURU NASIONAL DAN HUT PGRI KE-76
• Alul Sabet Emas Dalam Kejurnas Taekwondo KONI-series
• SOSIALISASI PENILAIAN KINERJA GURU

Tinggalkan Komentar

Nama *
Email *	Tidak akan diterbitkan
Url	masukkan tanpa Http:// contoh :www.m-edukasi.web.id
Komentar *
	Masukkan kode diatas

Ada 0 komentar untuk berita ini