Menulis Tembang Gambuh Metode Inquiry

dengan Model Projek Based Learning (PJBL)

 melalui Pendekatan Saintifik

Oleh:

Nike Esti Kurniawati, M. Pd

Guru Bahasa Jawa SMA Negeri 1 Bergas

Kabupaten Semarang

1 Juli 2023

Tembang macapat merupakan salah satu wujud karya sastra lama yang diajarkan di sekolah. Namun pada kenyataannya banyak peserta didik yang kesulitan saat membahas materi tembang macapat. Salah satu faktor penghambatnya adalah motivasi dan minat peserta didik yang sangat kurang dengan materi pembelajaran tembang macapat. Selain itu bahasa yang digunakan dalam tembang macapat banyak ditemukan kosa kata  bahasa Jawa kuna/ kawi yang menjadikan peserta didik sulit untuk memahami dan mengambil inti sari ajaran yang ada didalamnya. Hal ini membuat peserta didik semakin bingung karena bahasa tersebut sudah tidak digunkan dalam bahasa pergaulan sehari-hari dan menjadikan semakin kurangnya minat peserta didik dalam mempelajari tembang macapat. Namun, ada juga jenis tembang macapat yang menggunakan bahasa jawa ngoko seperti tembang pocung, wujud cangkriman “bapak pucung dudu watu dudu gunung”

Berbagai kendala diatas yang membuat peserta didik kurang berminat mempelajari tembang macapat. Namun, agar peserta didik dapat mempelajari tembang macapat, terdapat prosedur yang menuntun peserta didik untuk bisa lebih mudah mempelajari tembang macapat yaitu melalui pengetahuan tentang struktur/ paugeran tembang macapat yang menjadi acuan.

Selain dari materi pembelajaran, faktor penghambat berikutnya adalah dari guru pengampu mata pelajaran. Kemampun guru dalam membawakan materi pembelajaran adalah modal awal dalam keberhasilan guru mencetak peserta didik yang berhasil. Namun pada kenyataannya kreatifitas dan keterbatasan guru dalam penguasaan media, model pembelajaran serta metode pembelajaran masih kurang, maka seharusnya guru lebih cerdik dalam menyiasati kekurangannya melalui kreativitas menggunakan berbagai media yang bisa mendukung tercapainnya tujuan pembelajaran “guru ora kelangan lakon”.

Selama ini kegiatan pembelajaran masih berpusat pada guru (Teacher Center) atau masih menggunakan sistem pembelajaran konvensional. Metode ceramah dan penugasan masih banyak menjadi andalan dalam pembelajaran. Pada hal dengan menggunkan metode tersebut dapat menyebabkan motivasi peserta didik berkurang serta peserta didik pasif dalam pembelajaran.

Oleh karena itu, model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran Projek Based Learning (PJBL). Salah satu kelebihan model ini adalah dapat mneingkatkan motivasi dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran. Sedangkan metode yang digunakan adalah Inquiry “Nulis Tembang Gambuh”

1. Strategi

• Strategi yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunkaan model Projek Based Learning (PJBL) dengan adalah Inquiry “Nulis Tembang Gambuh”.
• Kolaborasi dengan rekan sejawat untuk penyusunan perangkat dan instrumen yang akan digunakan saat pembelajaran
• Memaksimalkan peran aktif peserta didik dalam proses pembelajaran di kelas

2. Proses Pembelajaran

• Peserta didik merespon  salam pembuka dari guru. (4C-Komunikasi)
• Peserta didik melaksanakan doa bersama untuk memulai pembelajaran. (4C-Kolaborasi)
• Peserta didik menerima informasi kompetensi, materi, tujuan, manfaat, dan langkah-langkah  pembelajaran yang akan dilaksanakan. (Saintifik-Mengamati)
• Peserta didik melaksanakan tanya jawab bersama guru. (Saintifik-Menanya)
• Peserta didik bertanya jawab dengan guru berkaitan kosa kata sukar yang ditemukan pada saat mengamati video tembang macapat (gambuh) yang telah ditampilkan melalui LCD Proyektor. (Saintifik-Menanya, PPP-Mandiri, TPACK)
• Peserta didik dapat menulis guru lagu, guru gatra dan guru wilangan yang ada pada tembang macapat (gambuh). (Saintifik-Menalar, Berfikir kritis)
• Peserta didik menjawab pertanyaan guru berkaitan menulis gagasan, dan pikiran dalam bentuk teks sastra tembang macapat (gambuh) (Saintifik-Menalar, 4C-Berfikir Kritis)
• Peserta didik bertanya jawab dengan guru berkaitan kosa kata sukar yang ditemukan pada saat mengamati video tembang macapat (gambuh) yang telah ditampilkan melalui LCD Proyektor. (Saintifik-Menanya, PPP-Mandiri, TPACK)
• Peserta didik dapat menulis guru lagu, guru gatra dan guru wilangan yang ada pada tembang macapat (gambuh). (Saintifik-Menalar, Berfikir kritis)
• Peserta didik menjawab pertanyaan guru berkaitan menulis gagasan, dan pikiran dalam bentuk teks sastra tembang macapat (gambuh) (Saintifik-Menalar, 4C-Berfikir Kritis)
• Peserta didik berdiskusi membuat  jadwal aktifitas kelompok dengan partisipasi seluruh anggota kelompok, mandiri, dan bertanggung jawab (Saintifik-Menalar)
• Peserta didik membagi tugas anggota kelompok dengan partisipasi seluruh anggota kelompok, mandiri, dan bertanggung jawab (4C-Komunikasi)
• Peserta didik berlatih menulis tembang macapat dengan acuan adanya guru lagu, guru gatra dan guru wilangan tentang menulis 1 teks tembang macapat (gambuh) secara kreatif (4C-Berfikir Kritis)
• Peserta didik merangkai tembang macapat menjadi 1 teks tembang macapat mengenai kehidupan remaja sehari- hari (4C-Berfikir Kritis)
• Peserta didik mengunggah 1 teks tulis tembang macapat (gambuh) kedalam media sosial instagram (4C-Berfikir Kritis)
• Peserta didik dapat menunjukkan tulisan tembang macapat melalui gelar karyanya dengan cara menempel pada papan magnetik yang telah disediakan (4C-Berfikir Kritis)
• Peserta didik telah difasilitasi oleh guru berkaitan dengan mengunggah teks tulis tembang macapat (gambuh) kedalam media sosial instagram perkembangan proyek. (Saintifik-Mencoba)
• Guru memfasilitasi peserta didik papan magnetik untuk menempel tulisan tembang macapat melalui karyanya (Saintifik-Mencoba)
• Peserta didik bersama guru mengevaluasi pengalaman yang didapatkan saat melaksanakan proses pembelajaran menulis tembang macapat (gambuh). (4C-Kolaborasi, Saintifik-Menalar, PPP-Bernalar Kritis)
• Peserta didik diberikan kesempatan untuk menanyakan tentang hal terkait materi yang masih bingung. (Saintifik-Menanya)
• Peserta didik menerima penjelasan untuk pertemuan selanjutnya.
• Peserta didik merespon salam penutup dari guru.
• Refleksi

3. Terlibat  dalam Pembelajaran :

• Guru
• Rekan sejawat
• Peserta didik

4. Sumber daya yang dimiliki :

• Kemauan untuk meningkatkan peran aktif peserta didik selama proses pembelajaran
• Rekan sejawat yang aktif mendukung
• Sarana dan prasarana yang mendukung untuk melaksanakan aksi

Pelaksanaan pembelajaran menulis teks tembang gambuh dengan teknik Projek Based Learning (PJBL) dengan metode inquiry berjalan sesuai sintak dan tujuan pembelajaran yang dicapai yaitu peserta didik dapat menghasilkan produk teks tembang gambuh dengan karya sendiri dengan dengan struktur  yang benar. Penerapan model dan metode ini dirasa cocok untuk materi menulis teks tembang gambuh. Penerapan model Projek Based Learning (PJBL) dan metode inqury adalah satu hasil pembelajaran yang kreatif.

5. Dampak dari penerapan aksi langkah pembelajaran adalah sebagai berikut:

• Pembelajaran sudah tidak teacher center, melainkan sudah tertumpu pada peserta didik guru hanya sebagai fasilitator pembelajaran
• Peserta didik menjadi lebih termotivasi dan aktif dalam pembelajaran
• Peserta didik dapat menciptakan teks tembang gambuh melalui hasil karyanya dengan bahasa dan kosa kata yang mudah dipahami dengan menggunakan metode inquiry

Hasil dari pembelajaran ini yaitu peran aktif peserta didik dalam melaksanakan pembelajaran semakin meningkat yakni lebih kreatif dan inovatif. Serta sangat efektif  untuk mengatasi masalah rendahnya motivasi dan keaktifan peserta didik saat pembelajaran tembang macapat. Meningkatnya motivasi dan keaktifan peserta didik dapat berpengaruh pada prestasi peserta didik didalam kelas.